Minggu, 05 April 2009

info haji2009-1

Pemondokan Haji 2009 di Markaziyah Sangat Memungkinkan


Madinah, 22/11 (MCH) - Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Drs H Ahmad Kartono menilai usulan agar seluruh pemondokan jemaah haji 2009 di Markaziyah (kawasan perhotelan yang dekat dengan Masjid Nabawi) itu sangat memungkinkan.
"Peluang itu sangat mungkin, karena masalahnya hanya jadwal keberangkatan yang akan maju dan plafon BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) perlu dinaikkan sedikit," katanya di Madinah, Sabtu.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi usulan Tim Pengawas DPR RI dan Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman DR Salim Segaf Aldjufri tentang rencana seluruh pemondokan haji 2009 berada di Markaziyah (ring I).
Bahkan, Dubes berjanji akan mengusulkan hal itu kepada pemerintah, sedangkan pimpinan rombongan DPR RI, M Said Abdullah, pun berjanji akan membahas usulan itu dalam rapat Panja (Panitia Kerja) DPR RI dengan Menteri Agama tentang BPIH pada 27 November mendatang.
Menurut Ahmad Kartono, penempatan pemondokan jemaah haji di kawasan Markaziyah akan sangat menguntungkan jemaah haji, sehingga bila komponen BPIH dinaikkan dari 500 riyal menjadi 700-800 riyal (naik Rp600 ribu - Rp900 ribu) tidak akan menjadi masalah.
"Untuk jadwal keberangkatan juga maju sekitar 3 hari, misalnya kalau sekarang jemaah haji diberangkatkan ke Tanah Suci mulai 5 November, maka kalau seluruh jemaah haji di Markaziyah, maka jadwal keberangkatan harus dimajukan mulai 2-3 November," katanya.
Namun, katanya, keuntungan jemaah haji sendiri akan sangat banyak, di antaranya mengurangi kelelahan dan akhirnya menurunkan angka jemaah sakit, dan mengurangi angka jemaah kesasar (tersesat).
Selain itu, katanya, dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang selama ini banyak dialami jemaah non-Markaziyah, dan jemaah haji juga akan mudah dan tak perlu terburu-buru melakukan arbain (salat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi) karena mereka harus berjalan kaki cukup jauh dari Masjid Nabawi.
"Pemerintah juga akan diuntungkan karena dapat melakukan effisiensi, sebab jumlah petugas akan berkurang, karena pengawasan jemaah tak perlu banyak orang, sehingga satu sektor yang biasanya berjumlah 30-an orang akan dapat dikurangi menjadi 20-25 orang saja," katanya.
Selain itu, katanya, effisiensi juga akan terjadi di bagian lain, karena kendaraan untuk memantau jemaah haji akan berkurang dan peralatan kesehatan pun akan berkurang pula.
"Kalau semuanya dapat dilakukan, saya kira tidak akan terikat dengan kontrak pemondokan dengan jemaah haji dari negara lain, sebab majmuah (pengelola pemondokan) akan selalu mencari harga yang bagus, apalagi jumlah jemaah haji kita yang banyak akan menjadi daya tawar tersendiri," katanya.
Namun, katanya, bilan tahun 2009 masih belum mungkin 100 persen di Markaziyah, maka dapat ditingkatkan secara bertahap dari 65 persen jemaah haji tahun ini yang ada di Markaziyah menjadi 75-85 persen di Markaziyah untuk tahun 2009.***

Posted by: Administrator on November 23, 2008 4:26:13 AM
sumber : http//:www.haji.depag.go.id/index.php/news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pleas..